Istri Semesta Sabun Inyong Koderi

Anggap saja ini dongeng. Inyong Koderi, pemuda yang punya semesta sabun. Di tempat yang penuh buih dan gelembung wangi itu ia bisa mencipta apa saja. Termasuk sesosok istri.
Inyong Koderi sudah kepala dua tambah lima, ia capek mendengar cerocosan ibunya yang bawel minta menantu. Sudah begitu, Inyong Koderi pengangguran, sukanya melamun ngawur di siang bolong ditemani ukulele butut bersenar dua. Parahnya lagi, Inyong Koderi punya dua kutil di jidat, ya mana gampang cari prospekan istri. Gadis yang tak laku saja tidak mau, apalagi yang bening bagai mutiara. Demi menghapus kemalangan nasib itu, ya sudah, mending menciptakan dunia yang hanya ia sendiri bisa masuki. Sebuah dunia ajaib yang dipenuhi gelembung sabun. Di dalam gelembung itu Inyong Koderi dapat mencipta desa, kota, negara, apa saja. Ia mencipta minion-minion lucu yang akan bekerja untuknya siang dan malam. Menyediakan apa saja yang Inyong Koderi minta. Sekali jentikan jari apa saja muncul di hadapan wajah.
Maka ketika kali keseribu ibunya minta menantu, Inyong Koderi mendapatkan ide. Ia ingin ibunya bahagia melihat anaknya yang tak punya kerja punya istri dambaan jiwa. Ia kerahkan energi dan daya ciptanya untuk membuat semesta sabunnya menjadi nyata. Sebelumnya ia telah menghabiskan waktu untuk menambah wawasan referensi wanita yang bisa membuat ibunya bahagia, dapat sudah kompilasi wajah artis yang bisa ia gabung pakai aplikasi, menjadi sesosok wanita sesempurna bidadari. Di semesta sabunnya ia bisa memproyeksikan gambaran wanita itu dengan utuh dan berwujud. Inyong Koderi pun masuk ke semesta sabunnya melalui lubang wastafel setelah dialiri busa sabun ajaib yang didapatnya dari Ki Warugan penjual obat mujarab.
Aduhai, Inyong Koderi disambut dengan manis oleh bidadari dambaan hati, ia sebut saja calon istri dari semesta sabunnya dengan nama Sinden Lela. Di semesta lain yang pernah ia ciptakan, demi menghibur hari-hari monoton tanpa kegiatan, ia pernah membuat semesta yang berisi pesinden ayu, salah satunya Sinden Lela. Aduhai, Inyong Koderi jatuh cinta dengan rekaannya yang berwujud nyata terasa itu. Wajah, lekuk tubuh, suara merdu, belaian manja, sungguh sempurna. Melihatnya saja sudah membuat Inyong Koderi lemas lututnya. Inyong Koderi membawa Sinden Lela menemui ibunya, ia membawa calon istrinya melalui lubang pancuran ajaib yang ia dapat dari Ki Warugan ketika beliau masih jualan produk kamar mandi. Mantab, meski pengangguran, hidupnya dipenuhi keajaiban-keajaiban yang nyata.
Ibunya amat bahagia. Ia terima dengan senang hati Sinden Lela sebagai menantu. Pernikahan pun dilaksanakan. Inyong Koderi sama amat bahagia. Akhirnya ia bisa memiliki seorang wanita, bahkan ia telah lupa bahwa Sinden Lela adalah rekaan yang ia buat dari salah satu gelembung semesta sabun.
Jadi, untuk menambah bumbu kehidupan, Inyong Koderi harus disadarkan. Sinden Lela meletup bagaikan gelembung sabun yang kelamaan terpapar udara, itu terjadi ketika ibu Inyong Koderi memeluk menantunya dengan haru bahagia.
Putus asa, Inyong Koderi masuk lagi ke semesta sabun dan menetap di sana. Punya istri di sana. Beranak pinak di sana. Bahagia selama-lama cerita ini kau baca.



ditulis untuk ikutan #NulisKilat hari Jumat Storial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INSOMNIAC SLEEPING BEAUTY

LOKA / LOCA? -- Part 1 "SELEKSI"

KI BONGKOK, POHON AJAIB, PUTRI ANGSA