Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

JAMPI JAMPI IBLIS

Gambar
Jampi Jampi Iblis Waktu itu merupakan masa-masa ketika klenik tengah digandrungi di Inggris, dan tak satu pun acara kumpul-kumpul berlangsung tanpa ritual pemanggilan arwah orang mati. Satu malam aku diundang ke rumah seorang kawan, yang amat tertarik mengenai alam gaib, ia menghendaki pengalamanku perihal tubuh perantara. “Seorang perempuan cantik selayaknya bidadari kahyangan.” Demikian katanya ketika memintaku. Aku sendiri tidaklah terlalu mempercayai kemunculan kembali para arwah, tapi, berpikir bahwa ini akan menarik, maka aku mengiyakan untuk datang. Waktu itu aku baru saja kembali dari perjalanan panjang ke luar negeri, dan kondisiku masih prima, gampang terbuai oleh pengaruh luar, dan gugup luar biasa. Pada jam yang ditentukan tersebut aku telah berada di rumah kawanku itu, lalu diperkenalkan kepada orang-orang yang telah berkumpul untuk menyaksikan fenomena yang bakalan terjadi. Beberapa dari mereka yang berada di dekat meja itu sama asingnya denganku, lainnya

SELENDANG LANGIT

~oOo~ “Two things are infinite: the universe and human stupidity; and I'm not sure about the universe.”   ―   Albert Einstein “I'm sure the universe is full of intelligent life. It's just been too intelligent to come here.”   ―   Arthur C. Clarke Seberapa jauh  keingintahuan seorang pemuda mampu mendorongnya untuk membongkar rahasia langit? Apa pun akan dilakukannya. Semenjak kecil kepalanya telah disumpali banyak dongeng mengenai makhluk-makhluk langit yang turun ke desa. Katanya mereka turun meluncuri pelangi sehabis hujan badai. Jaka yang yatim piatu tinggal bersama kakeknya, dari kakeknya itulah kisah-kisah menakjubkan tentang makhluk langit ia dengar. Sampai-sampai ia sepenuh hati mempercayai. Karena dari cara kakeknya bertutur, begitu teratur, sembari mempraktikkan akupuntur. Kakeknya itu bernama Ki Olorupo. Memang mukanya buruk rupa, tapi keahliannya mengobati  sangat dijunjung tinggi. Ki Olorupo menguasai ilmu mantik, ilmu falak, ilmu perbintangan. Se

CRYING STONEMAN

~oOo~   “Forgiveness is the fragrance that the violet sheds on the heel that has crushed it.”   ―   Mark Twain Di karang di tepi pantai, sebuah patung dengan muka merana berdiri. Tubuh batunya itu sudah rapuh diterjang badai dan disambar petir. Tapi hukuman abadinya masih harus berjalan. Sudah beratus tahun lamanya kisah itu berlalu, tentang seorang anak durhaka yang dikutuk ibunya menjadi batu. Karena kisah itu, banyak orang yang sengaja datang dan mengambil hikmah dari peristiwa naas itu. Jangan durhaka sama ibu. Tapi patung merana itu tidaklah tak memiliki jiwa. Bukan patung biasa hasil pahatan. Memang, tentu saja, karena penciptaannya melibatkan kutukan. Amarah ibu adalah murka dewata. Jiwa yang ditanggungkan itu, tersiksa oleh penyesalan mendalam. Api siksanya berbahan bakar sesal. Mendidihkan hati hingga mencair menjadi air mata. Air mata yang merembes keluar dari mata patung itu meninggalkan jejak erosi. Setiap hari sepanjang hidupnya tak berhenti ia memohon ampun

TENTANG ANAK POHON

Gambar
<a href="http://www.bloglovin.com/blog/18222539/?claim=sbfc9v96qu8">Follow my blog with Bloglovin</a> Jadi waktu itu, saya baru menyelesaikan naskah kedua novel fantasi debutan Remy Yorke #2 Time Jumper's Quest. Nah, biasanya saya ambil masa tenang buat merelaksasi pikiran. Sambil mikir-mikir juga untuk proyek selanjutnya. Agak-agak lupa juga awalnya bagaimana. Yang paling saya ingat waktu itu saya lagi boncengan sama "my precious one" di situ saya dikatain lahir dari pohon. Seketika sambil bercandaan sepanjang jalan, saya merangkai ide baru. Sampai kantor, saya langsung corat-coret di buku catatan. ANAK POHON --> ada penghuni pohon yang lahir dari inti pohon berupa telur kemudian bermetamorfosis. Telur --> Seperti Kecebong --> Bayi Berbulu --> Anak Kecil berkulit kasar --> Remaja Berkulit kasar --> Orang Putih (Anak Pohon kelamin laki-laki) lalu terpikir pula buat yang kelamin perempuannya, yang punya tugas berbeda.

TIMUN MAS ARMY

~oOo~  “Hope is the great deceiver. Hope is the piper who leads us sleepy to our slaughter.” ―   Brent Weeks, The Broken Eye Rondo Wungu telah menjalani pernikahan selama belasan tahun namun tak kunjung memperoleh anak. Apesnya lagi, yang membikin ia bersedih hati tak habis-habisnya, suaminya meninggal. Meninggalkan misteri siapakah di antara keduanya yang sebetulnya mandul. Rondo Wungu bisa dibilang perempuan yang menarik minat. Di umurnya yang menjelang kepala empat, tubuhnya masih bagus. Enak nyaman dipandang. Semenjak kematian suaminya itu Rondo Wungu mengucilkan diri. Dia membeli rumah kecil di pesisir, jauh dari keramaian. Ia tak mau dikasihani oleh orang-orang. Meski berkabung, ia akan tetap bertahan hidup. Mempertahankan harapan bahwa suatu saat nanti ia akan memiliki anak. Hal yang mustahil bila Rondo Wungu telah menetapkan sumpah tak mau menikah lagi. Ia amat mencintai mendiang suaminya. Akan ia pegang janji itu walau yang dicinta telah tiada. Kepada Sang Hyang T

BUTTERFLY HURRICANE

~oOo~ “Because what’s worse than knowing you want something, besides knowing you can never have it?”   ―   James Patterson ,   The Angel Experiment “Because, if you could love someone, and keep loving them, without being loved back . . . then that love had to be real. It hurt too much to be anything else.”   ―   Sarah Cross ,   Kill Me Softly Puspa tumbuh besar sebagai seorang putri Saudagar kaya di Kota Kupu. Ia dibesarkan di lingkungan cendekiawan. Banyak perguruan ragam cabang ilmu kehidupan berletak di sana. Tapi Puspa lebih menyenangi ilmu-ilmu rahasia atau yang sering disebut oleh para cendekiawan kota sebagai ilmu hitam. Tanpa sepengetahuan keluarganya Puspa belajar sendiri ilmu-ilmu itu. Ketertarikan dan rasa ingin tahunya sungguhlah besar. Amat besar sampai-sampai bisa buat menghantam gajah sampai mati. Puspa beranjak remaja dan menjadi seorang putri yang jelita. Tapi ia tak mau terseret  kebiasaan perempuan kota anak saudagar kaya yang bila mencapai umur sekian

KI BONGKOK, POHON AJAIB, PUTRI ANGSA

“It’s odd to suddenly discover you’re happy right in the middle of a moment. Usually, you don’t recognize happiness until it’s over and you’re looking back on it.”   ―   Wodke Hawkinson ,   Betrayed - Alternate Ending --cerpen dibuat dalam rangka mengikuti Giveaway Juli di grup PNFI--   Ki Bongkok capek dengan kondisinya. Punggungnya melengkung membuatnya seperti senantiasa mau bersujud. Ia kesulitan berjalan. Sehingga membutuhkan tongkat untuk menyeimbangkan langkah. Tak cuma postur tubuhnya yang naas, rupanya pun tak jauh beda. Buruk rupa sudah menjadi julukan seumur hidup. Ia benci cermin dan segala hal yang memantulkan rupa. Ia benci dunia! Ia tinggal di gubuk terpencil di payudara gunung. Gubuk kecilnya itu dilingkupi pepohonan berdaun hijau gelap yang di kala malam bikin merinding para pendaki. Sehingga aman baginya dari peradaban. Karena dahulu ia pernah diperlakukan tak baik oleh penduduk kaki gunung. Dikatakan bahwa Ki Bongkok adalah kutukan dewa Atasawan. Ki Bongkok d

STORM OF STARS

Gambar
-oOo- “Yours is the light by which my spirit's born: - you are my sun, my moon, and all my stars.” ―  E.E. Cummings “The problem with promises is that once you've made one, it's bound to be broken. It's like an unspoken cosmic rule.”   ―   Bree Despain ,   The Dark Divine Janji yang telah ia ucap kala itu senantiasa ia simpan hingga kini. Sebuah janji untuk melihat bintang jatuh bersama yang terkasih.  Sebuah janji harus ditepati, itulah prinsip yang ia miliki. Jangan bilang ia tak menepati janji, hanya karena waktu sudah terlampau lama. Jangan biarkan waktu membujukmu untuk berpikir ia berucap janji palsu. Karena sebuah janji perlu waktu dan usaha untuk mewujudkan . Memang, seperti hutang, janji harus dibayar lunas. Janganlah sampai engkau terbujuk rayuan waktu yang menyeret pikirmu bahwa ia pendusta. Apalagi jarak pun menambah kegalauan tersebut. Ingatlah satu hal, ia tak pernah ingkar, bilamana ia masih diberi umur panjang, niscaya ia akan tetap berus

KAWINAN ABANG (adaptasi dari scene Red Wedding -- citarasa Jawa)

Gambar
KARTI (Kawinan Abang) Ditulis dalam rangka mengikuti Giveaway grup PNFI Acara kawinan ini dijejali banyak hadirin dan panggung musik aneka rupa. Musiknya berasal dari tabuhan hadrah, marawis, gong, drum-drum besar yang dipukul pakai pemukul bedug, Lalu menyusul iringan gamelan, kentrung, angklung, ukulele, semua jadi satu, merusak harmoni, menggerogot gendang telinga. Sampai berdenging, Karti Sutarko mendengarkan. Tak kuat ia barang dua tiga jam lagi di acara kawinan ini. Pusing. Ki Waldino Priyo pasti edan jika menganggap irama tak karuan ini sebagai musik. Duh biyung, Karti mengeluh dalam hati, masih berapa lama lagi ini. Hatinya mencelos mengetahui setelah gambrengan musik acakadut akan digelar pagelaran ludruk hikayat “Ramayana” Gadis cilik anak dan juga merupakan istri kesekian Ki Waldino, Perkutut, sedang menari-nari tak jelas di bawah panggung. Ki Waldino sendiri dengan cuek dan serakah melahapi hidangan yang tersaji. Karti melirik ke sebelah, adiknya, Wadimur