ALIH RUPA JAHANAM
Selamat datang di eranya
para pemfitnah. Di era ini banyak orang dengan mudah mendulang ketenaran.
Silakan saja merekam video sensasi kontroversial, jari-jari manusia akan
melancarkan aksimu itu ke saluran dunia maya. Di era ini orang suka mencampuri
urusan orang lain dan bawel tak tahu batas. Sok benar dan paling suci. Padahal
disodori video rekaman orang bugil, lebih cepat dari kilat, mereka akan
membagikannya ke sejawat.
Tapi yang namanya tenar
dengan cepat, akan terlupakan dengan cepat pula. Makanya pintar-pintarlah bikin
sensasi. Kalau memang itu tujuanmu, sensasi bisa membuatmu tenar, tenar bisa
membuatmu tajir mendadak.
Di jaman ini bukan saja
selebritas berhak tenar, orang-orang biasa pun bisa melejit jadi selebritas
dalam cara pintas. Ciptakanlah sensasi. Sensasi itu bisa yang bersifat positif
juga bisa negatif. Mau lebih cepat tenar, pilih yang negatif.
Salah satu yang ditimpa
ketenaran adalah ia yang bernama Titi Kemayu. Ia peraih tenar pintas karena
seorang iseng merekamnya sedang menari dengan baju minim di atas jembatan
titian yang sudah lama tak dilalui orang. Di atas sungai keruh di kala hujan.
Awalnya ia malu setengah mati dan sempat tak keluar rumah berminggu-minggu.
Sampai orangtuanya menyemangatinya bahwa ketenaran yang diperolehnya bisa jadi
berkah sekeluarga, sebab pada saat itu keluarganya lagi melarat. Media sudah
heboh dan menayangkan aksi joget titian berulang-ulang, juga telah dibincangkan
di acara-acara talkshow, warganet heboh dan penasaran dengan jati diri si
penjoget titian, video rekaman joget titian di bawah hujan sudah ditonton
berjuta kali. Penelusuran ekstrim dilakukan oleh pemburu berita sensasi, mereka
ingin mengangkat si penjoget titian. Satu awak media telah berhasil mengantongi
alamat si penjoget titian, namun ada oknum yang tergiur uang sampingan, alamat
itu bocor ke media lain. Akibatnya, rumah penjoget titian ramai dikepung awak
media. Bujukan manis mereka sampaikan kepada orang tuanya. Remaja-remaja
sekitar yang penasaran mengapa banyak awak media, mulai beraksi dengan
beratraksi yang aneh-aneh, tapi tentu saja, diabaikan.
Di rekaman video yang
tersebar, wajah Titi Kemayu tidak begitu tampak. Tertutup oleh rambut panjang
lurusnya. Pun kualitas rekaman itu kurang baik. Itulah yang membuat penasaran,
selain tarian yang memang asik disimak, dan tubuh bagus minim baju.
Awak media dikejutkan
dengan rupa penjoget titian yang ternyata amat elok. Walhasil mereka mulai
menyebutnya Titi Kemayu. Wajah ayu dan tubuh molek Titi Kemayu, layak
dipasarkan!
Awalnya Titi Kemayu
keberatan dengan perhatian melimpah yang diterimanya. Tapi uang nomplok
membuatnya berubah pikiran. Segala keinginan masa kecilnya bisa mudah ia
peroleh dengan uang yang ia terima dari banyak talkshow dan pentas nyanyi.
Orangtuanya pun terbutakan, mereka mendorong Titi Kemayu untuk makin gencar
mempromosikan diri. Saluran video kehidupan sehari-hari pun Titi Kemayu buat,
siaran langsung tiap hari tak pernah dilewatkan oleh penggemar dadakan.
Titi Kemayu kemudian
jadi primadona media, baik yang cetak, televisi, dan daring. Kepopulerannya
menggeser seleb-seleb tenar pintas yang lain. Akun sosmed dadakan miliknya sudah
diikuti oleh jutaan pemirsa dalam waktu sekian hari. Titi Kemayu kebanjiran
order iklan.
Yang seperti itu
membuat salah seorang akan dengki.
Di era saling fitnah
demi saling mendapat ketenaran, segala upaya akan dilakukan demi menjatuhkan
yang lain. Segepok uang sudah tidak ada artinya. Yang penting satu jatuh yang
satu mengudara. Seseorang yang dengki ini menyewa seorang yang mampu beralih
rupa. Seorang sakti yang dapat berganti wajah asal menyentuh kulit sasaran. Ia
dapati orang dengan kemampuan demikian itu melalui penelusuran dan hasil
dengar-dengar sejawat yang sering memakai jasa paranormal. Ia mengirim si sakti
itu ke acara jumpa penggemar Titi Kemayu. Dengan membayar sekian ratus ribu,
penggemar boleh menjabat tangan si artis dadakan ayu itu, asal sebelumnya cuci
tangan dahulu dengan antiseptik. Acara jumpa penggemar yang dilandasi dengan
kegiatan “amal”. Uang yang terkumpul akan disumbangkan. Atau masuk ke kantong
penggalang dana sendiri. Silakan berasumsi.
Di hadapan si penyewa,
si sakti perubah wajah dan bentuk memamerkan kebolehannya. Si penyewa tersenyum
puas melihat si sakti berubah menjadi Titi Kemayu. Si penyewa yang sama sekali
belum pernah melihat tubuh idola dadakan tanpa busana, sekarang bisa melihatnya.
Sebagai pemfitnahan pertama, ia meminta si sakti dalam wujud Titi Kemayu menari
telanjang di balkon apartemen sementara ia merekamnya. Segepok uang diterima
oleh si sakti pada hari itu. Hari esoknya, mereka berdua mencari lokasi-lokasi
terbuka umum. Orang-orang langsung merubungi Titi Kemayu palsu demi meminta
foto. Si penyewa beraksi dengan melontarkan kata tak senonoh, “kasih lihat
teteknya dong!”
Titi Kemayu palsu
pura-pura marah dan menampar si penyewa, tapi langsung mengabulkan permintaan
itu. Orang-orang langsung melongo tak percaya. Hal itu kemudian viral di media
sosial seperti bensin tersulut api. Menyambar dan tersebar begitu cepat.
Si penyewa dan si sakti
memantau melalui laptop di apartemen markas mereka. Tertawa-tawa puas. Mereka
berdua pesta. Si penyewa bahkan meminta si sakti mewujud jadi Titi Kemayu lagi,
dalam keadaan mabuk. Si penyewa berhasil meretas akun media sosial Titi Kemayu
yang asli. Dan dengan kamera menyala, ia merekam secara langsung dirinya yang
menggunakan topeng mencumbui Titi Kemayu palsu yang telanjang di kasur. Siaran
langsung itu ditonton lebih dari satu juta pemirsa. Banyak yang mengabadikan
momen menegangkan itu untuk konsumsi pribadi dan juga disebar lagi. Sebab
siaran langsung di kanal media sosial satu itu tidak tersimpan otomatis.
Hari-hari berikutnya
media ramai hanya dengan berita kejatuhan moral si bintang dadakan. Titi Kemayu
berubah jadi mesum. Imbasnya langsung dirasakan oleh keluarga Titi Kemayu yang
asli. Mereka tidak percaya, tapi yang disuguhkan oleh media, tubuh telanjang
Titi Kemayu yang telah diburamkan dengan piksel kotak-kotak, memang betul Titi
Kemayu.
“Sumpah demi Tuhan!
Titi tidak pernah melakukan itu semua!” Titi Kemayu jatuh harga dirinya. Ia
terserang sakit kepala dan tubuhnya jatuh stamina seketika. Ia terserang secara
psikis. Tak mungkin hal ini terjadi. Ia tak pernah, sumpah tak pernah,
melakukan aksi memalukan seperti itu.
Warga sekitar banyak
yang datang dan mengutuk tindakan asusila Titi Kemayu. Bahkan banyak yang
meminta keluarga Titi Kemayu hengkang saja dari desa. Sudah bikin malu. Dengan
uang tabungan hasil tenar mendadak, Titi Kemayu memboyong keluarganya menginap
di apartemen yang sudah dibelinya.
Stok rekaman bugil dan
asusila Titi Kemayu palsu di media penyimpanan si penyewa perubah wajah masih
banyak. Ia akan menerbitkannya satu per satu setiap hari, dengan akun retasan
milik Titi Kemayu yang asli.
Satu per satu mulai
dari Titi Kemayu palsu berbelanja hanya dengan pakaian dalam, berjoget di
jembatan titian yang membuat diri Titi Kemayu asli tenar—dengan pakaian lebih
minim dan terekspos yang niscaya bakal membuat laki-laki panas dingin,
berkendara mobil tidak pakai celana, mencium sembarangan remaja usia sekolah di
taman, sampai mengajak ribut remaja perempuan tanggung di stasiun. Semua itu
tentu direkam dan disebar di media sosial.
Titi Kemayu asli sampai
frustasi, ia tahu apa yang bakal menimpanya sebentar lagi. Ia akan dipersekusi!
Ia meminta keluarganya tidak keluar dari apartemen, ia pun sudah menyogok
manajemen apartemen agar tidak membocorkan lokasinya.
“Ya Tuhan, fitnah dunia
sungguh kejam!”
“Itu semua bukan kamu
kan, Titi?” tanya bapaknya yang khawatir bercampur malu.
“Bukan pak, demi Tuhan.
Sudah dua minggu ini bapak lihat Titi tidak keluar kamar kan?”
Warganet dan media yang
dulu memuja-muja Titi Kemayu, kini malah mencaci dan mengutuk dirinya. Sebuah
kemunduran akhlak anak muda jaman ‘Now’. Kemerosotan moral demi ketenaran
singkat. Orang-orang yang dulu sempat ikut melambungkan nama Titi Kemayu, kini
berpaling dan tak mau membantu mengembalikan nama baik Titi Kemayu. Bagi
mereka, Titi Kemayu sudah tercoreng. Perbuatan Titi Kemayu sudah melewati
batas.
Lebih membuat frustasi
lagi buat Titi Kemayu yang asli, ponselnya tak berhenti berdering, telpon dari
om-om kurang ajar yang mau menyewanya bermalam. Titi Kemayu mematikan
ponselnya.
Isu bahwa polisi dan
ormas sedang mencari keberadaan Titi Kemayu, membuatnya cemas bukan main.
Rasanya ia ingin bunuh diri. Maka ia mengunci diri di kamar mandi, menyalakan
air pancuran yang disetel panas. Ia ingin menenggelamkan diri di bak mandi.
Si penyewa yang
menginginkan kejatuhan Titi Kemayu sekarang sudah puas, ia merayakan
kemenangannya di apartemen dengan mengundang penari bugil, baik yang laki-laki
maupun perempuan. Ia akan pesta renjana. Kepuasan membuat Titi Kemayu dicaci
maki dunia mendorong napsu seksualnya meningkat, ia yakin bahkan, dapat
menyodok satu per satu penari bugil yang disewanya sampai klimaks, sebelum
dirinya sendiri klimaks. Ya, baik yang laki-laki maupun perempuan.
Titi Kemayu yang asli
telah tenggelam di genangan air yang memenuhi bak mandi. Namun apakah ia sudah
mati?
Kematian sesaat
memberinya sebuah ide. Dengan megap-megap ia meraup udara demi memenuhi lagi
paru-paru yang kosong selama beberapa menit. Ia bangkit. Titi Kemayu tak boleh
hancur hanya karena ini. Jika Titi Kemayu yang sekarang ini mati, akan ada Titi
Kemayu baru yang hidup. Sebab Titi Kemayu yang tenar dalam waktu singkat ini,
bukanlah dirinya yang sesungguhnya. Haha, ia tahu apa yang harus dilakukan. Tak
mengapa kalau setelah tindakan yang satu ini nanti ia akan dipenjara atas
dakwaan tindakan pornografi dan pornoaksi.
Si penyewa masih ingin
membuat fitnah keji untuk menjatuhkan Titi Kemayu asli yang membuat acara
talkshow di apartemen, dengan mengelak semua rekaman kehebohan tak bermoral
dirinya. “Ada pihak yang ingin memfitnah saya dan menginginkan kejatuhan saya
sejatuh-jatuhnya.”
Si penyewa menyuruh si
sakti peralih rupa untuk menyamar lagi jadi Titi Kemayu. Kali ini mereka akan
membuat rekaman Titi Kemayu palsu berlari-lari di pusat perbelanjaan sambil
melepas baju satu per satu.
Saat si sakti peralih
rupa melancarkan aksinya, peluru panas menyasar kepalanya. Ia jatuh seketika
dan berubah jadi wujud aslinya yang buruk rupa seperti kodok yang mukanya habis
digilas traktor.
Peluru panas itu
ditembakkan atas perintah seorang bos terkenal dan berpengaruh di negeri yang
penuh fitnah ini, yang dulu ingin menyewa Titi Kemayu asli untuk bermalam di
Bali. Bos terkenal itu tak mau Titi Kemayu membeberkan aib dirinya ke media.
Namun ia pun jadi pusing sendiri, melihat yang ditembak anak buahnya bukanlah
Titi Kemayu yang sesungguhnya.
Media pun ramai
membahas perihal itu. “Ada peralih rupa yang dimanfaatkan untuk memfitnah Titi
Kemayu. Ya Tuhan, sesungguhnya selama ini, Titi Kemayu tidak bersalah? Dia
tidak seamoral yang kita pikirkan.”
Si penyewa lari kalang
kabut. Ia tak sempat mengambil ponsel di saku si peralih rupa. Ada nomornya di
sana. Sementara si peralih rupa naas dengan kepala berlubang akibat ditembus
peluru panas, ramai dikelilingi orang. Polisi mengantongi ponsel itu dan
mengutak-atiknya demi mencari petunjuk dan bukti.
Kini Titi Kemayu yang
tertawa puas. Pembalasan itu manis, kawan. Kepada bos terkenal ia berterima
kasih dan bersedia diajak ke Bali. Sebuah pembalasan, ada harganya.
Komentar
Posting Komentar