GOOD THINGS NEVER DIE


It's the memory that made me smile....


Tahun 2011, aku tingkat 2 di Loka Latihan Bridgestone. Sedang repot membantu instruktur menyelenggarakan tes seleksi masuk Siswa LLK-BS. Di tengah keribetan menulis karya ilmiah sebagai syarat kelulusan. Aku akui, aku bukanlah siswa yang cemerlang. Aku adalah siswa yang gagal. Hampir di segala aspek. Aku bukanlah anak yang rajin, senang bergaul, apalagi menguasai materi pelajaran.
 
Aku... tidak tahu apa yang kulakukan waktu itu. Begitu buta dan dungu.
 
Aku pun tak paham apa yang membuatku bertahan sampai pada hari kelulusan. Secara teknis, aku tidak lulus dari tempat itu. Tugas Akhirku tidak jelas bagai buih tai di kali. Tapi berhasil melewati batu menghadang di tengah arus karena batu itu sama lembeknya.
 
Aku... sangat mengecewakan. Karena itu aku tidak diterima.
 
Dari segala yang telah terjadi di tempat itu, tentu banyak kejadian menarik, yang membentuk diri ini menjadi orang. Manusia.
 
Menurut pemahamanku, manusia di dunia ini terhubung dalam satu jaring yang rumit. Jika satu benang penghubung ditarik, walaupun sekecil apa pun. Sebuah keajaiban akan tercipta. Kau bisa bertemu dengan orang yang tak pernah kau sangka akan bertemu. Kau bisa mendapatkan apa pun yang tak pernah kau bayangkan. Hidup itu menakjubkan.
 
Satu perbuatan baik tak pernah mati.
 
Dari sekian banyak peserta yang ikut, entah kenapa aku tertarik pada satu anak. Namanya Jabul. Dialah orang yang tanpa dia berusaha melucu, kau akan tersenyum melihatnya. Lalu tertawa. Bukan tertawa mengejek atau semacamnya. Dengan melihatnya kau merasa terhibur.
 
Tak disangka, baik olehku dan olehnya, dia berhasil melewati serangkaian tes sampai pada tes interview. Sayang sekali, pada hari itu, dia tidak memakai pakaian yang layak untuk interview. Jabul dengan lugunya tidak minder mengenakan pakaian sekolah. Kuhampiri dia dan kutanya mengapa. Dia berangkat langsung dari sekolah, katanya. Dan tak sempat mengemas baju. Jadi kuberitahu Jabul, entah ya, apakah ini karena rasa prihatinku terhadapnya atau aku sangat ingin dia lolos, "dengan pakaian sekolah seperti itu kau kemungkinan tidak akan lolos, mereka akan mengolokmu dan menganggapmu tak sungguh-sungguh ingin lolos interview ini."
 
Jadi kuajak dia ke tempat ganti pakaian, kupinjami dia kemeja dan celana hitamku. Lalu kudoakan dia semoga berhasil.
 
Jabul lolos! Dia resmi siswa LLK-BS
 
Sungguh menggembirakan mengetahui orang yang pernah kau bantu/tolong kini berhasil. Walau kau sendiri tidak terlalu mujur.
 
Tapi jangan bersedih, kuingatkan pada diri ini. Masih ada banyak cabang dari jaring hidup yang rumit ini yang perlu kau tarik dan temukan simpul yang indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INSOMNIAC SLEEPING BEAUTY

LOKA / LOCA? -- Part 1 "SELEKSI"

KI BONGKOK, POHON AJAIB, PUTRI ANGSA