FANTASI QUEST
Minggu, 9
November 2014
Butuh sekitar empat puluh menit untuk sampai ke Istora. Dari
rumah naik motor, lurus terus mengikuti jalan. Dibantu oleh navigasi HereMaps
Nokia. Perjalanan lancar. Tiba di tempat jam sepuluh kurang. Langsunglah mata
ini mulai mengintai, buku-buku, sosok-sosok yang mungkin dikenali. Pada akhirnya
ketemulah dengan admin utama PNFI. Aku sengaja tidak menyapa. Biar misterius. Tiba-tiba
muncul. Tiba-tiba oh dia!
Mereka tengah mempersiapkan lomba FantasiQuest yang
diselenggarakan oleh penerbit Mizan Fantasi. Ada beberapa orang yang kukenali. Sisanya
aku menebak-nebak. Mereka di tribun kuning, jajaran bangku di bawah. Aku mengawasi
mereka dari atas. Siapa tau ada secuil informasi mengenai FantasiQuest yang
bisa kujadikan petunjuk. Yang kudapat hanya secarik kertas bergambarkan
Labirin. Ah, pasti ada hubungannya dengan Maze Runner, atau tantangan berupa mencari
jalan keluar sebuah maze?
Sambil menunggu yang lain datang, aku keliling dulu. Di antara
orang yang berjibun memenuhi stand stand buku, muncullah seorang yang kukenali
(karena pakai kaos PNFI desainku), aku tersenyum kepada dia tapi dia tidak
mengenaliku. Jadi, kubiarkan saja. Dialah Marchel Sudharsono. Troll gunung. Hahaha.
Mendekati jam duabelas, ketika panitia FantasiQuest telah
membagikan HT kepada penjaga pos-pos. Barulah proses perkenalan itu terjadi. Itu
dia si ini, itu dia si itu. ohhh...
Ada yang menarik perhatianku. Sama seperti aku tertarik
pada si Jabul (di post sebelumnya) seorang yang gak perlu berusaha melucu, tapi
bisa membuat kita tertawa. Dia datang seorang diri, memakai wig kriwul yang
konyol. Dia ingin ikut FantasiQuest. Oh, dia tidak terlalu persis dengan Jabul,
anak ini memang berniat tampil beda. Setelah wig, dia pakai topi polisi. Entah apa
maksudnya. Tapi dia tidak tampak canggung. Dia.... lucu. Sampai-sampai aku
merasa bersalah tertawa karenanya.
Tinggal satu orang lagi yang belum datang untuk mewakili
PNFI, yaitu Mas Gentur Ganteng Gitudeh. Aku coba cari, eh, langsung ketemu. Betulan,
dia ganteng banget. Mas Gentur datang bersama istri tercintah. “Mas Gentur
bukan?” langsung kutanya begitu.
“Iya betul.”
“Masha nih.”
Kuantarkan dia dulu ke dalam untuk bertemu dengan yang
lain, lalu aku keluar ke pintu masuk untuk daftar ulang peserta. Sudah ada
beberapa fandom yang datang. Yang bisa kukenali adalah fandom dari Mortal
Instrumen, karena satu orang pakai setelan mirip Issabelle.
Di luar situ, kami ketemu dengan Para Ratu PNFI. Yaitu Mistress
Cyprus dan Dewi Persik, eh salah, Neng Gita Putri. Biasalah, foto-foto selfie
dulu. Lalu, silent conversation, the
talks are in the air. Halah. When introverts
meet. Halah.
Briefing FantasiQuest dibawakan oleh Mas Peter. Bahasanya
gue elu. Dia menerangkan bahwa akan ada lima pos. Setiap pos memiliki tantangan
yang berbeda, dan mewakili dari satu novel terbitan Mizan. Setiap pos kami
wajib selfie kemudian ditwit dengan mention @mizanfantasi atau @penerbitmizan
dengan hashtag #FantasiQuest. Duh, sinyal internetku lemot lagi. Kami diberi kertas
untuk menandakan telah tertunaikannya misi dan satu kertas berisi petunjuk
untuk pos pertama.
THE RACE BEGINS
Pos Pertama:
Kami dapat pos Percy Jackson. Yang petunjuknya adalah, kalian dikejar monster, dan harus menuju ke
sebuah perkemahan. Carilah tempat berlindung. (kalau tidak salah ingat sih
begitu) Mas Peter berkata pos-pos hanya tersebar di wilayah tribun dan tengah Istora.
Jadi kami berkonsentrasi di sekitaran tribun. Selagi mencari petunjuk, kami
langsung bisa mengenali pos Maze Runner (ditandai dengan kertas berisi gambar
maze), lalu Bliss Cupcake (Rafi pakai topi koki). Pencarian pos pertama ini
lama sekali. Kami sampai keliling dua kali mengitari tribun tapi tidak
menemukan tanda-tanda Percy Jackson. Pada akhirnya kami malah menghampiri pos
Divergent, di sana kami bertanya pada penjaga pos. Dia memberi petunjuk, “yang
ada pedangnya.”
Di twitter kami juga mendapat petunjuk. Tribun kuning dekat panggung. Nah,
ketemu sudah. Rasanya sudah hampir sejam. Oh ya, si bocah unik tadi, kita sebut
saja namanya Fhadil. Karena jaket yang ia pakai terdapat bordiran namanya. Ia memakai
topi polisinya. Mengikuti kita dengan antusias. Tak kusia-siakan kehadirannya,
kuminta ia untuk membantu. Hehe. Karena mungkin peserta dari fandom lain
kebanyakan anggotanya adalah cewek. Sedangkan kami tiga-tiganya cowok. Jadi dia
lebih nyaman mengikuti kami.
Itu dia pos Percy Jackson. Pedangnya diletakkan di depan.
Terbuat dari Styrofoam. Kecil, makanya tidak terlihat. Ngos-ngosan kami tiba
dan menyerahkan kertas petunjuk. Lalu si mbak monsternya memberi kami tantangan
yaitu memasangkan nama-nama dewa yunani dan romawi. Minimal 10 jawaban benar
maka kami lolos. Kami dikasih sepuluh menitan untuk menjawab. Pada akhirnya kami
berhasil menjawab lebih dari 10. Horee. Lolos. Sebelum beranjak dari pos itu
kami selfie dulu.
Pos kedua:
Datanglah ke
gerbang kematian, kalau kau berani. Sesosok berjubah akan mengantarmu ke sana. Kami langsung
terpikir The Mortal Instrumen. Eh, tapi bukan terbitan mizan. Tapi banyak
sekali sosok berjubah di tempat ini! (wanita-wanita berhijab hitam yang
menutupi wajah) mereka banyak sekali. Ini juga kami agak kewalahan. Karena ternyata
sosok berjubah itu tidak ada di tribun. Maka daripada kami berputar-putar lagi,
kami tanya langsung kepada koki Rafi. Katanya sosok berjubah itu ada di bawah
sana. Mas Gentur ngetwit. Lalu dijawab dengan sebuah foto. Yang menandakan
sosok berjubah itu berada di sekitar area panggung. Kami menerka-nerka lokasi
itu. Nah itu dia, si cowok ganteng sedang berdiri di stand mizan, mengenakan
jubah hitam. Aku belum sampai mengenali novel apa yang ia wakili. Oh ternyata
dia Si Jaga Portibi dari Gelombang, terbukti ketika ia menarik topeng dan
kerudung hitamnya. Kami selfie dulu dengan si malaikat kematian ini, dengan
tampang seseram mungkin yang kami bisa. Aku melotot selebar mungkin, memasang
wajah penuh teror. Mas Gentur yang mentwitkan foto itu. Setelah berhasil,
syukurlah, kami diberi petunjuk ketiga. Oh ya, Fhadil yang memfoto kami. What a useful funny weird guy.
Pos Ketiga:
Kalian menuju
tempat itu dengan terjun. (lupa sisanya) sudah pasti itu Divergent. Ah, gampang.
Tadi kami sudah ke sana. Pos Divergent dijaga oleh neneknya Tris alias Mbak
Gita Nuari (wkwkwkw). Dia memakai pakaian hitam dan tato Dauntles di tangannya.
Tantangannya adalah, menebak isi empat tabung tertutup dengan merogohkan tangan
ke dalamnya. Damn, seperti acara blackout dong. Mas Marchel bisa langsung
menebak Sosis dan Nata de Coco. Satu tabung yang kurogoh sulit dikenali,
rasanya seperti tali rafia, daun kelapa, daun pisang. Entahlah. Aku tak tahu. Aku
mencoba tabung yang telah dirogoh oleh Mas Marchel dan Mas Gentur. Isinya bergerak-gerak,
mungil dan panjang. Cacing makanan burung! Atau ikan juga bisa. Benar. Tinggal satu
lagi tabung yang belum terkuak misterinya. Untungnya penghuni tabung itu ada
yang menempel di tangan Mas Marchel, seekor jangkrik!
Pos Keempat:
Kalian mulai
lapar, tapi kue yang diberi koki tak cukup untuk menuntaskan laparmu (ngawur) ah,
pasti Bliss, tak salah lagi. Chef Rafi telah menanti dengan cupcake berisi
surat yang disumpal ke potongan sedotan. Isi surat itu adalah kami harus
berfoto selfie dengan satu keluarga lengkap: bapak, ibu dan anak. Dengan mention
twitter @mizanfantasi dengan tulisan “kami sedang ikutan Fantasi Quest”
Smellslikeshitspirit. Sial, ada tahi
di bangku yang kami lewati ketika selesai memakan satu cupcake. Mana kami
bertiga baru saja memegang cacing lagi. Wueks. Duh, siapa yang usil
meninggalkan harta seperti itu di bangku tribun.
Mas Marchel langsung dapat target, Mas Gentur yang bilang
permisi. Untungnya mereka dengan senang hati mengijinkan. Fhadil yang memotret
kami. Sebuah keluarga bapak, ibu dan seorang bayi perempuan. #keluargabahagia
Final clue and
post!
Pos Terakhir:
Kalian datang
melalui kotak, kalian berlari-lari di labirin untuk bertahan hidup. (amnesia) Maze
Runner. Posnya sudah kami kenali sejak awal tadi. Dijaga oleh Rifda. Di balkon
tempat tulisan timbul Istora berada. Di sana kami harus mengisi crosswords. Menemukan
nama-nama karakter dan unsur dalam novel Maze Runner. Ada Thomas, Alby, Runner,
Newt, Gally, Maze, dll. Lalu Sekitar 10 menit kami menuntaskannya. Ada kelompok
yang datangnya bersamaan dengan kami dan mengerjakan lebih cepat dari kami. Tapi
mereka lupa foto selfie. Haha. Satu keuntungan buat kami. Kami tidak lupa. Dibantu
oleh Fhadil lagi. Tuntas sudah misi kami di FantasiQuest ini. Kartu terakhir. Tabel
pos sudah ditandatangani semua. Kami menuju ke tempat briefing awal untuk
menyelesaikan Amazing Race ini. Stamp waktu kami adalah 14.00 Fandom dari
Mortal Instrument telah tiba terlebih dahulu. Prediksi kami ya kalau tidak
posisi kedua ya ketiga.
Lelah, haus, berkeringat. Mas Marchel dan Mas Gentur
pergi makan dulu. Aku beristirahat di tribun, cari tempat yang adem.
Aptitude Finals:
Cerdas Cermat Fantasi
Kami ikutan lagi. Mengisi 20 soal seputar fantasi
terbitan Mizan. Ada yang mudah ada yang sulit. Semisal: seberapa level
klasifikasi hewan Porlock, kapan team Quidditch Holyhead Harpies terbentuk,
tergolong naga jenis apakah Toothles itu? dan lain-lain. Kami diberi waktu
sampai jam tiga. Lalu menuju panggung untuk menyaksikan trailer-trailer
buku-buku yang akan diterbitkan mizan. Ada tiga pembicara yang mewakili lini
penerbitan Mizan. Ketiganya berinisial D semua.
Saat tanya jawab berlangsung ada satu ibu yang bertanya: “apa
maksud buku yang mbak karang itu?”
Mungkin dia salah tangkap. Dan sepertinya dia orang awam
yang tidak tahu fantasi itu apa. Karena yang jelas buku-buku yang diterbitkan
mizan bukan karangan tiga pembicara di panggung. Buku itu adalah karangan orang
luar negeri. Ini buku fantasi. Tampaknya, ibu-ibu yang duduk di depan panggung
itu tak tahu acara yang sedang berlangsung ini. Sepertinya dia mengharap
talkshow seperti sebelumnya, atau menginginkan suatu ceramah ala ustad maulana?
Ibu itu mendapat buku Insurgent. Temannya meneliti buku
itu lalu dikembalikan dengan tidak antusias. Buku apaan sih ini? Gak jelas. Menurutnya.
Lalu mulailah kuis cerdas cermat final ini. Ada tiga
fandom yang merebutkan finalis cerdas cermat fantasi ini yaitu: Inheritance,
Divergent ID, Dumblies Army (udah bener, untung ada yang kasih tau)
Mereka menjawab beberapa pertanyaan rebutan. Pada akhirnya
tim Inheritance lah yang berhak melangkah ke babak final bersama Mortal
Instrumen dan PNFI. Ya kami masuk final. Tepuk tangan dong.
Di acara-acara seperti ini, biasanya aku selalu gugup dan
batuk-batuk gak jelas. Aku melahap udara sedalam-dalamnya untuk lebih rileks. Babak
pertama yaitu tiga pertanyaan untuk masing-masing fandom. Pertama aku memilih
soal I am Number Four. Yang sialnya aku salah menjawab karena pertanyaannya
ambigu. Siapakah manusia yang membantu
misi Four di sekolah? Pertama aku jawab Sarah. Tapi aku tanya balik, “Eh
ini cewek apa cowok nih? Kalau cowok berarti Sam.” Lalu aku berdiskusi dengan Mas
Gentur. Kami sepakat, “Sam.”
Ternyata salah. Sial. Kenapa aku ganti jawabanku.
Tim dari Mortal Instrumen mendapat soal-soal yang mudah. Pasti
kami sedang tidak mujur deh. Tim dari Inheritance sedikit lebih mujur dari
kami.
Pertanyaan kedua aku pilih dari buku Lost Hero. “Siapakah
dewa yang memberikan kemampuan merubah sesuatu menjadi emas kepada Midas?”
Aku ragu-ragu. Meraba-raba dalam ingatan. Kupikir Zeus, Mas
Marchel pikir Hades, Mas Gentur setuju denganku. Jadi kita jawab “Zeus.” Salah!
Yang benar adalah Dionysus.
Pertanyaan ketiga kami jawab dengan benar. Kami dapat
poin 100 dalam babak pertama ini.
Babak kedua. Pertanyaan rebutan.
Kami lebih mujur di babak ini. Karena sebagian besar dari
pertanyaan yang kami dapat bisa kami jawab. Poin kami menjadi 300. Mas Gentur
menyesal menjawab Salamander.
Tim Inheritance poinnya sama dengan kami. Mortal
Instrumen 700.
Babak ketiga. Pertanyaan taruhan. Kami diberi waktu untuk
mendiskusikan berapa poin yang akan kami taruhkan di babak ini. Jika benar,
kami akan mendapat tambahan nilai sesuai poin yang kami taruhkan. Sebaliknya,
jika salah, poin kami akan dikurangi sesuai poin yang kami taruhkan. Kami berniat
all in. Nothing to lose, katanya Mas Marchel.
Babak ini kami menjawab di atas kertas. Apakah judul buku kedua Beyonders?
SEED of REBELLION.
Sial. Kami kurang satu S. Yang benar adalah SEEDS of
REBELLION. Mortal Instrumen beruntung pakai S jamak itu. Inheritance menjawab
salah. Jadi nilai kami sama-sama 0.
Mendekati akhir acara, tiba-tiba datanglah rombongan
orang-orang arab dan AA Gym. Aku menoleh ke belakang, mataku dan mata AA Gym
bertemu, kusapa dengan senyum ia balas menyapa dengan alis terangkat yang
ramah.
Saatnya bagi-bagi hadiah.
Juara 1 Fantasi Quest mendapat Smartphone android. Dimenangkan
oleh tim Mortal Instrument. Congrats ya
Juara 2 Fantasi Quest mendapat voucher buku senilai Rp.
450.000,- dimenangkan oleh tim Divergent ID
Juara 3 Fantasi Quest mendapat voucher buku senilai Rp.
300.000,- dimenangkan oleh kami dari PNFI. Lumayanlah. Hehe.
Juara 1 Aptitude Finals mendapat Powerbank 7800 mah +
voucher buku Rp. 300.000 + kaos dimenangkan oleh Mortal Instrumen. Juaranya borongan.
Juara 2 Aptitude Finals mendapat Powerbank 6000 mah +
voucher buku Rp. 150.000 + kaos dimenangkan oleh kami dari PNFI. Lumayanlah satu
orang 150rban. Kami juara 2 karena berhasil menjawab pertanyaan rebutan.
Juara 3 Aptitude Finals mendapat voucher buku Rp. 150.000
+ kaos dimenangkan oleh tim Inheritance.
Usai sudah Fantasy Vaganza digelar. Kami senang. Semua senang
(gak juga sih)
Aku memakai voucher yang kudapat untuk melengkapi seri
yang telah lama belum kulengkapi, padahal aku fans berat seri itu. Yaitu Rise
of Nine dan Fall of Five, satu lagi karena ternyata mereka diskon 30% aku
tambahkan Son of Neptune. Mas Marchel mengambil Darke dan Fyre. Mas Gentur,
lupa saya, pokoknya dia terakhir mengambil Supernova: Gelombang.
Seusai semua itu kami berkumpul lagi untuk testimoni dan
bagi-bagi kaos. Fhadil mendapatkan kaos. Karena dia sangat antusias menonton lomba
berlangsung. Diharap di kesempatan berikutnya dia bisa datang bersama
kelompoknya.
Hari yang menyenangkan. Bisa dapat powerbank, yang aku
sedang membutuhkannya. Bisa dapat buku gratis. Bisa ketemu dengan kawan-kawan
PNFI yang selama ini hanya berbincang melalui sosmed.
Hari yang menyenangkan..
Terima kasih kepada teman-teman PNFI yang hadir dan
bersedia membelikan minuman.
Terima kasih kepada rekan tim, Marchel the Troll dan
Gentur Ganteng Gitudeh.
Terima kasih kepada Fhadil the funny guy aka our guardian angel, whoerver you are, wherever you are.
Awesome Sunday
Itu satu lagi ''Dumbly's Army'', bukan Maze Runner ID X) Hehehe, review-nya lengkap banget ^^(y)
BalasHapusTim pertama yg dimasuki Ender agak menjebak ya, terdengar seperti tim pertama yg dimasuki Ender :D