LUBANG KAKUS 666

Tiga begundal yang masing-masing berasal dari lantai tiga, lima dan tujuh, berkumpul untuk merencanakan tindakan pemerkosaan. Birahi mereka sedang tinggi-tingginya. Ada satu penghuni rusun di lantai enam yang mereka jadikan sasaran. Namanya Romla. Dia tidak begitu cantik, tapi tubuhnya memang sangat memancing. Tiga begundal, Trojan dari lantai tiga, Lambung dari lantai lima dan Tapir dari lantai tujuh. Sebelum menyusun detail rencana, mereka terlebih dahulu melakukan suit penentu giliran menyodok Romla. Trojan dapat giliran pertama. Maka dia juga yang menyusunkan rencana.

Rencananya simpel dan klise. Mereka akan mengintai Romla. Mengamati kegiatannya. Ke mana dia setiap jam dan setiap hari. Semakin mereka mengintai dan mengamati, semakin tinggi birahi mengalir dalam darah. Kepulan asap birahi bisa jadi sedang keluar dari ubun-ubun mereka. Pasalnya, semakin hari Romla semakin seksi pakaiannya. Mereka tahu, Romla tinggal sendiri. Itu jadi fakta yang menguntungkan mereka.

“Di mana kita akan mengeksekusinya?” tanya Lambung.

“Di toilet lantai enam yang sudah tak terpakai itu.” Jawab Trojan.

“Tempat makhluk-makhluk sini buang mani?” sahut Tapir.

“Ya, tempat yang tepat.” Tanggap Trojan.

Maka di suatu malam mereka sudah bersiap di lorong sempit antara kamar penghuni. Tempat itu jarang dilewati orang, selain Romla, berdasarkan intaian mereka. Setiap pukul sebelas malam, Romla lewat tempat itu untuk menuju kamarnya, setelah turun dari lantai tujuh. Mereka bersiap. Bayangan Romla sudah kelihatan. Mereka sergap Romla. Gadis seksi itu tidak menjerit. Dia malah pasrah diseret ke toilet penuh kotoran tikus dan bercak mani yang dimuncratkan sembarangan di tembok.

“Kalian tidak perlu menyergapku begini.” Kata Romla. Mengagetkan Trojan dkk.

“Loh?”

“Aku tahu kalian mau memerkosaku. Aku tahu kalian sudah mengintaiku.”

“Lalu?”

“Kenapa kalian tidak bilang saja? Jadinya kan tidak perlu repot-repot begini. Kalian minta, nanti akan kujawab. Sekarang, cobalah minta baik-baik.” Romla sudah tidak dipegangi tiga begundal. Dia berdiri seksi. Pakaiannya malam ini cukup mini.

Tiga begundal itu jadi gugup. Trojan yang akhirnya berkata, “Romla, bolehkah kami memerkosamu?”

“Ulangi permintaanmu, Trojan. Katakan dengan kalimat yang baik.”

“Romla, bolehkah kami bersenggama denganmu?”

“Tentu saja boleh.” Romla mengisyaratkan tiga begundal itu untuk ambil jarak. Romla mulai melucuti pakaian mininya. Tiga begundal naik turun jakunnya. Romla sudah tak berpakaian, tapi itu yang membuat tiga begundal heran.

“Romla, kau tak punya lubang?” Trojan sangat heran dengan pemandangan di depan mata. Tubuh Romla sangat seksi. Bagus sekali. Seperti karya seni yang sensual. Tapi, saat mereka bertiga diijinkan mendekat untuk mulai menjilati kulit Romla, mereka menemukan bahwa Romla tidak punya vagina. Bentuk selangkangannya persis seperti selangkangan boneka barbie. Ada bentuk yang menonjol seperti kue apem, tapi tidak ada garis belahan untuk masuk ke dalam lubang. Bahkan payudara Romla yang bagus itu tidak ada putingnya.

“Benar, makanya aku persilakan kalian.”

“Tapi, mau ke mana penis kami masuknya?”

“Ya daripada kalian tidak bisa masuk ke lubangku, lebih baik kalian masuk ke dalam lubang kakus.”

Tepat tengah malam, Romla membereskan tiga begundal itu. Dia memampatkan dan membuang mereka bertiga ke dalam lubang kakus. Riwayat Trojan, Lambung dan Tapir tamat. Sebab siapa saja penghuni rusun yang masuk ke dalam lubang kakus, mati mereka hakiki. Tidak ada lagi bangkit dari kematian. Romla mengenakan kembali baju seksinya dan masuk ke kamar 666. Dia melihat catatan para calon penghuni baru rusun. Ada tiga yang dia anggap pantas tinggal di rusun ini. Besok dia akan memanggil mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INSOMNIAC SLEEPING BEAUTY

LOKA / LOCA? -- Part 1 "SELEKSI"

KI BONGKOK, POHON AJAIB, PUTRI ANGSA